Kamis, 20 Oktober 2016

Gurihya dorokdok bikin nagih

Rasanya gurih dan renyah saat digigit  cocok dimakan kering atau dengan kuah baso  ya inilah dorokdok   jajanan yang bisa dinikmati disegala cuaca ini memang gurihnya ngak ketulungan  dan yang penting tanpa msg. di garut ada dua pengertian tentang kerupuk kulit ada yang menyebutnya dorokdok dan kerupuk kulit penyebutan kerupuk kulit biasanya ditujukan untuk kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau,dan dorokdok untuk kerupuk yang berbahan dasar kulit sapi lapisan bagian  dalam  sementara bagian luarnya dijadikan bermacam macam pakaian dan asesoris lainnya .



saya sebenarnya penasaran dengan penyebutan dorokdok , nanya kebeberapa orang asli garut akhirnya terjawab  katanya sih   saat di makan dalam  mulut berbunyi dorok…dok… hahah ada-ada aja ya tapi bener sih  cobain deh .

Biasanya ciri-ciri kulit sapi untuk membuat dorokdok biasanya adalah kulit dari sapi muda dan bertekstur  tebal faktor –faktor tersebut juga akan mempengaruhi rasa dorokdok ketika akan digoreng nanti waaah bisa makan banyak nich .


Cara mengolahnya sih menurut pak nandang kulit-kulit sapi ini terlebih dahulu dicuci dengan air dan garam lalu direndam selama satu malam, pencucian disini tidak menggunakan kapur karena pak nanang  ingin kulit-kulitnya juga aman dikonsumsi,  
proses ini juga bertujuan untuk membersihkan sisa kotoran dan racun-racun yang melekat pada kulit gini nich baru bener, menurut si bapak saat ini banyak oknum yang curang  membersihkan kulitnya pakai cairan kimia  dan kalau dikonsumsi bisa berbahaya buat kesehatan .


Ditempat tinggal pak nandang tak hanya terkenal dengan produk sandang di jalan sepanjang 500 meter ini juga terdapat perajin kerupuk kulit sejak tahun 70 an
saya mengikuti langkah pak nandang menyusuri gang sempit di belakang jalan sukaregang ini untuk menuju ke rumahnya di kepala saya ini ada 30 kilogram kulit sapi  lumayan berat heheehe.




Nandang suryana  ayah dari enam anak dan sembilan cucu ini sudah 15 tahun membuat dorokdok untuk menafkahi keluarga besarnya ,dalam sebulan pak nandang bersama sang istri ibu eha mendapat 500 ribu rupiah hasil dari berjualan dorokdoknya penghasilan tersebut dirasa memang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi ia tak mau merepotkan anak-anaknya yang sudah berkeluarga.


makanya kita semua jangan lupa bersyukur  yaa … 
selamat menikmati dorokdok … 
jangan lupa pake kuah baso hehehe .






0 komentar:

Posting Komentar