Rasanya gurih
dan renyah saat digigit cocok dimakan
kering atau dengan kuah baso ya inilah
dorokdok jajanan yang bisa dinikmati disegala cuaca ini
memang gurihnya ngak ketulungan dan yang
penting tanpa msg. di garut ada dua
pengertian tentang kerupuk kulit ada yang menyebutnya dorokdok dan kerupuk
kulit penyebutan kerupuk kulit biasanya ditujukan untuk kerupuk yang terbuat
dari kulit kerbau,dan dorokdok untuk
kerupuk yang berbahan dasar kulit sapi lapisan bagian dalam
sementara bagian luarnya dijadikan bermacam macam pakaian dan asesoris
lainnya .
saya sebenarnya penasaran dengan penyebutan
dorokdok , nanya kebeberapa orang asli garut akhirnya terjawab katanya sih saat di makan
dalam mulut berbunyi dorok…dok… hahah
ada-ada aja ya tapi bener sih cobain deh
.
Biasanya ciri-ciri
kulit sapi untuk membuat dorokdok biasanya adalah kulit dari sapi muda dan
bertekstur tebal faktor –faktor tersebut
juga akan mempengaruhi rasa dorokdok ketika akan digoreng nanti waaah bisa
makan banyak nich .
Cara mengolahnya sih menurut pak nandang kulit-kulit sapi ini terlebih dahulu
dicuci dengan air dan garam lalu direndam selama satu malam, pencucian disini tidak menggunakan kapur
karena pak nanang ingin kulit-kulitnya
juga aman dikonsumsi,
proses ini juga
bertujuan untuk membersihkan sisa kotoran dan racun-racun yang melekat pada
kulit gini nich baru bener, menurut si
bapak saat ini banyak oknum yang curang
membersihkan kulitnya pakai cairan kimia
dan kalau dikonsumsi bisa berbahaya buat kesehatan .
Ditempat tinggal pak nandang tak hanya terkenal dengan produk sandang di
jalan sepanjang 500 meter ini juga terdapat perajin kerupuk kulit sejak tahun
70 an
saya
mengikuti langkah pak nandang menyusuri gang sempit di belakang jalan
sukaregang ini untuk menuju ke rumahnya di kepala saya ini ada 30 kilogram
kulit sapi lumayan berat heheehe.
Nandang
suryana ayah dari enam anak dan sembilan
cucu ini sudah 15 tahun membuat dorokdok untuk menafkahi keluarga besarnya ,dalam
sebulan pak nandang bersama sang istri ibu eha mendapat 500 ribu rupiah hasil
dari berjualan dorokdoknya penghasilan tersebut dirasa memang tidak dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi ia tak mau merepotkan anak-anaknya
yang sudah berkeluarga.
makanya kita
semua jangan lupa bersyukur yaa …
selamat menikmati dorokdok …
jangan lupa pake kuah baso hehehe .
0 komentar:
Posting Komentar