Rabu, 19 Oktober 2016

Dodol Betawi Mak Mamas

Tradisi seserahan  dalam pernikahan  betawi memang tidak bisa di pisahkan dari dodol dan roti buaya serta  sejumlah penganan lainnya  , kedua jenis makanan ini mempunyai makna tersendiri  sebagai lambang kebersamaan dan kesetiaan pada pasangan.

penganan dodol   diyakini telah ada sekitar tahun 1852  dan  yang di bawa oleh suku luzon  filipina  yang bermigrasi  kebeberapa negara termasuk indonesia   pada masa itu  beberapa negara seperti Malaysia, singapura , india  serta srilanka menjadikan dodol sebagai menu  wajib  di acara  adat dan hari besar seperti idulfitri dan idul adha .

kemudian berkembang dari generasi kegenerasi hingga saat ini dan  menjadi  sajian panganan pada hari besar seperti idul fitri dan idul adha  dan acara adat betawi lainnya,
salah satu pengusaha dodol yang sudah cukup lama adalah  hajjah masyitah atau lebih dikenal dengan  mak mamas ini merupakan  generasi kedua penerus  resep sang mertua, yang kini sudah hampir setengah abad 

berdagang dodol betawi  di jalan batu ampar condet jakarta timur  istri dari almarhum  abdullah bin ali alhadad  memiliki enam anak ini sempat gagal  beberapa tahun, 


dan akhirnya berhasil  namun sebelum serius membuat dodol  ia sempat berdagang nasi dan asinan betawi yang hingga kini masih bertahan dan laku,  ketenaran dodol mak mamas sudah tidak diragukan lagi sejumlah artis pun sempat berkunjung ketempatnya  termasuk mantan gubenur jakarta fauzi bowo pun pernah ikut ngaduk dodol  disini
di usianya yng ketuju puluh mak mamas masih  mengontrol sendiri kualitasnya .



0 komentar:

Posting Komentar